Senin, 19 September 2016

PENINGKATAN KAPASITAS BP3K KECAMATAN PURWANTORO TAHUN 2016







Kegiatan Peningkatan Kapasitas di BP3K Kecamatan Purwantoro Th 2016

Kegiatan peningkatan kapasitas BPK/BP3K untuk mendukung tercapainya swasembada padi, jagung, kedelai dilakukan melalui berbagai tahapan kegiatan, yaitu :

1. Temu teknis penyuluhan tingkat kecamatan
Temu teknis penyuluhan kecamatan dilakukan untuk meningkatkan koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian di kecamatan mendukung swasembada padi, jagung dan kedelai.

2. Penyusunan rencana kerja penyuluhan tingkat kecamatan
 sebagai tindak lanjut pertemuan teknis di kecamatan untuk memperisapkan langkah-langkah pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan penyuluhan pertanian di kecamatan.

3. Rembug tani
Rembug tani salah satu metode pemberdayaan petani melalui pertemuan yang dilakukan secara rutin oleh poktan dan gapoktan dalam persiapan melaksanakan kegiatan usahanya. Kegiatan ini difasilitasi oleh penyuluh yang berada di wilayah kerja BPK/BP3K serta mengarahkannya untuk mendukung pencapaian swasembada padi, jagung dan kedelai.

4. Pendampingan penyusunan RDK/RDKK
Pendampingan penyusunan RDK/RDKK termasuk RDKK pupuk bersubsidi diarahkan untuk menumbuhkan kemampuan petani dalam merencanakan kegiatan usahatani kelompok selama satu tahun dengan azas musyawarah.


5. Percontohan demplot
Percontohan/demplot dilakukan di lahan BPK/BP3K atau dilahan yang kerjsamakan dengan petani, dengan kewajiban menerapkan teknologi baru yang direkomendasikan oleh lembaga penelitian pertanian sebagai bahan proses pembelajaraan bagi poktan dan gapoktan.
6. Latihan dan kunjungan
Kegiatan latihan bagi penyuluh pertanian di BPK/BP3K dilaksanakan secara rutin 2 (dua) minggu sekali, sedangkan kunjungan dilakukan oleh penyuluh pertanian secara rutin kepada poktan dan gapoktan di wilayah binaannya (sesuai Permentan 82 Tahun 2013) yang telah ditindaklanjuti dengan Pedoman Pelaksanaan Sistem Kerja LAKUSUSI Tahun 2014. Hasil kunjungan penyuluh pertanian ke kelompoktani dan gapoktan dibahas dan dicairkan pemecahannya dalam kegiatan latihan penyuluh BPK/BP3K.

7. Peningkatan kapasitas penyuluh pertanian berupa bimtek
Peningkatan kapasitas penyuluh pertanian dilakukan melalui bimbingan teknik (bimtek) berbasis agribisnis di perdesaan dan metodologi penyuluhan di BPK/BP3K.
8. Kursus tani
Kursus tani di kecamtan dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kemampuan petani dalam menerapkan teknologi (padi, jagung dan kedelai) sesuai dengan rekomendasi.
9. Penyusunan dan penyebaran media informasi spesifik lokasi di BPK/BP3K
Penyusunan dan penyebaran media informasi spesifik lokasi dilaksanakan di kecamatan melalui kegiatan penyusunan dan/atau penggandaan materi penyuluhan pertanian spesifik lokalita terutama untuk mendukung swasembada padi,jagung dan kedelai.
10. Farmer’s field day (FED)
Kegiatan farmer field day (hari temu lapang petani) sebagai salah satu metode pemberdayaan petani melalui pertemuan antara para petani, peneliti dan penyuluh untuk saling tukar menukar informasi tentang teknologi pertanian yang diterapkan dan umpan balik dari petani. Kegiatan ini dapat dilaksanakan pada saat panen dan atau setiap tahapan proses budidaya untuk menyampaikan pesan terkait dengan teknologi yang diterapkan.
11. Supervisi
Kegiatan supervisi merupakan bagian dari proses manajemen dalam suatu kegiatan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian yang ada di tingkat kecamatan.
12. Operasional BPK/BP3K
Kegiatan operasional BPK/BP3K dilaksanakan dalam rangka peningkatan kapasitas balai penyuluhan kecamatan sebagai pos simpul koordinasi sinkronisasi program dan pelaksanaan kegiatan pembangunan pertanian di kecamatan dan sebagai pusat data dan informasi pertanian.
13. Penumbuhan Posluhdes oleh penyuluh pertanian swadaya
Mengembangkan kualitas pelayanan Penyuluh Pertanian Swadaya (PPS) melalui peningkatan peran PPS sebagai mitra kerja penyuluh pertanian PNS dan THL-TBPP penyuluh pertanian dalam melakukan pengawalan dan pendampingan dalam upasya khusus (UPSUS) percepatan pencapaian swasembada padi, jagung dan kedelai.
14. Penumbuhan dan pengembangan kelompok tani
Penumbuhan dan pengembangan poktan dilakukan melalui pemberdayaan petani untuk merubah pola pikir petani agar mau meningkatkan usahataninya dan meningkatkan kemampuan poktan dalam melaksanakan fungsinya. Pemberdayaan petani dapat dilakukan melalui kegiatan pelatihan dan penyuluhan dengan pendekatan kelompok. Hingga saat ini masih banyak petani yang belum bergabung dalam kelompoktani, hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman akan manfaat berkelompok. Selain itu bagi kelompoktani yang telah tumbuh masih banyak yang belum mengelola kelompoktani sesuai dengan fungsinya sebagai kelas belajar, wahana kerjasama dan unit produksi.
15. Penilaian kelas dan kemampuan kelompoktani
Kegiatan penyuluhan pertanian dilakukan melalui pendekatan kelompok dimaksudkan untuk mendorong terbentuknya kelembagaan petani yang mampu membangun sinergi antar petani dan antar poktan dalam rangka meningkatkan kemampuan poktan dilakukan oleh penyuluh pertanian dengan melaksanakan penilaian klasifikasi kemampuan poktan secara berkelanjutan.
16. Administrasi BPK/BP3K
Administrasi kegiatan di BPK/BP3K digunakan untuk mengintegrasikan segala sumberdaya penyelenggaraan penyuluhan pertanian dan mamfasilitasi penyelenggaraan kegiatan-kegiatan dalam rangka mengoperasikan kegiatan yang telah direncanakan.
17. Pengolahan database
Kegiatan pengolahan database penyuluhan pertanian di kecamatan dilaksanakan melalui pemuktahiran data dan informasi penyuluhan pertanian (data dan informasi tentang kelembagaan penyuluhan pertanian, ketenagaan penyuluhan pertanian, kelembagaan petani dan materi penyuluhan melalui SMIPP yang meliputi SIMLUHTAN dan Cyber Ekstension). Pemuktahiran data dan informasi dilakukan oleh petugas admin yang telah dilatih.



0 komentar:

Posting Komentar