|
Kegiatan Peningkatan Kapasitas di BP3K Kecamatan Purwantoro Th 2016
Kegiatan peningkatan kapasitas BPK/BP3K untuk
mendukung tercapainya swasembada padi, jagung, kedelai dilakukan melalui
berbagai tahapan kegiatan, yaitu :
1. Temu teknis penyuluhan tingkat kecamatan
Temu teknis penyuluhan kecamatan
dilakukan untuk meningkatkan koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan
pertanian di kecamatan mendukung swasembada padi, jagung dan kedelai.
2. Penyusunan rencana kerja penyuluhan
tingkat kecamatan
sebagai tindak lanjut pertemuan teknis di kecamatan untuk
memperisapkan langkah-langkah pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan penyuluhan
pertanian di kecamatan.
3. Rembug tani
Rembug tani salah satu metode pemberdayaan
petani melalui pertemuan yang dilakukan secara rutin oleh poktan dan gapoktan
dalam persiapan melaksanakan kegiatan usahanya. Kegiatan ini difasilitasi oleh
penyuluh yang berada di wilayah kerja BPK/BP3K serta mengarahkannya untuk
mendukung pencapaian swasembada padi, jagung dan kedelai.
4. Pendampingan penyusunan RDK/RDKK
Pendampingan penyusunan RDK/RDKK termasuk
RDKK pupuk bersubsidi diarahkan untuk menumbuhkan kemampuan petani dalam
merencanakan kegiatan usahatani kelompok selama satu tahun dengan azas
musyawarah.
5. Percontohan demplot
Percontohan/demplot dilakukan di lahan
BPK/BP3K atau dilahan yang kerjsamakan dengan petani, dengan kewajiban
menerapkan teknologi baru yang direkomendasikan oleh lembaga penelitian
pertanian sebagai bahan proses pembelajaraan bagi poktan dan gapoktan.
6. Latihan dan kunjungan
Kegiatan latihan bagi penyuluh pertanian di
BPK/BP3K dilaksanakan secara rutin 2 (dua) minggu sekali, sedangkan kunjungan
dilakukan oleh penyuluh pertanian secara rutin kepada poktan dan gapoktan di
wilayah binaannya (sesuai Permentan 82 Tahun 2013) yang telah ditindaklanjuti
dengan Pedoman Pelaksanaan Sistem Kerja LAKUSUSI Tahun 2014. Hasil kunjungan
penyuluh pertanian ke kelompoktani dan gapoktan dibahas dan dicairkan
pemecahannya dalam kegiatan latihan penyuluh BPK/BP3K.
7. Peningkatan kapasitas penyuluh pertanian
berupa bimtek
Peningkatan kapasitas penyuluh pertanian
dilakukan melalui bimbingan teknik (bimtek) berbasis agribisnis di perdesaan
dan metodologi penyuluhan di BPK/BP3K.
8. Kursus tani
Kursus tani di kecamtan dilaksanakan dalam
rangka meningkatkan kemampuan petani dalam menerapkan teknologi (padi, jagung
dan kedelai) sesuai dengan rekomendasi.
9. Penyusunan dan penyebaran media informasi
spesifik lokasi di BPK/BP3K
Penyusunan dan penyebaran media informasi
spesifik lokasi dilaksanakan di kecamatan melalui kegiatan penyusunan dan/atau
penggandaan materi penyuluhan pertanian spesifik lokalita terutama untuk
mendukung swasembada padi,jagung dan kedelai.
10. Farmer’s field day (FED)
Kegiatan farmer field day (hari temu lapang
petani) sebagai salah satu metode pemberdayaan petani melalui pertemuan antara
para petani, peneliti dan penyuluh untuk saling tukar menukar informasi tentang
teknologi pertanian yang diterapkan dan umpan balik dari petani. Kegiatan ini
dapat dilaksanakan pada saat panen dan atau setiap tahapan proses budidaya
untuk menyampaikan pesan terkait dengan teknologi yang diterapkan.
11. Supervisi
Kegiatan supervisi merupakan bagian dari
proses manajemen dalam suatu kegiatan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan
penyuluhan pertanian yang ada di tingkat kecamatan.
12. Operasional BPK/BP3K
Kegiatan operasional BPK/BP3K dilaksanakan
dalam rangka peningkatan kapasitas balai penyuluhan kecamatan sebagai pos
simpul koordinasi sinkronisasi program dan pelaksanaan kegiatan pembangunan
pertanian di kecamatan dan sebagai pusat data dan informasi pertanian.
13. Penumbuhan Posluhdes oleh penyuluh
pertanian swadaya
Mengembangkan kualitas pelayanan Penyuluh
Pertanian Swadaya (PPS) melalui peningkatan peran PPS sebagai mitra kerja
penyuluh pertanian PNS dan THL-TBPP penyuluh pertanian dalam melakukan
pengawalan dan pendampingan dalam upasya khusus (UPSUS) percepatan pencapaian
swasembada padi, jagung dan kedelai.
14. Penumbuhan dan pengembangan kelompok tani
Penumbuhan dan pengembangan poktan dilakukan
melalui pemberdayaan petani untuk merubah pola pikir petani agar mau
meningkatkan usahataninya dan meningkatkan kemampuan poktan dalam melaksanakan
fungsinya. Pemberdayaan petani dapat dilakukan melalui kegiatan pelatihan dan
penyuluhan dengan pendekatan kelompok. Hingga saat ini masih banyak petani yang
belum bergabung dalam kelompoktani, hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman
akan manfaat berkelompok. Selain itu bagi kelompoktani yang telah tumbuh masih
banyak yang belum mengelola kelompoktani sesuai dengan fungsinya sebagai kelas
belajar, wahana kerjasama dan unit produksi.
15. Penilaian kelas dan kemampuan
kelompoktani
Kegiatan penyuluhan pertanian dilakukan
melalui pendekatan kelompok dimaksudkan untuk mendorong terbentuknya
kelembagaan petani yang mampu membangun sinergi antar petani dan antar poktan
dalam rangka meningkatkan kemampuan poktan dilakukan oleh penyuluh pertanian
dengan melaksanakan penilaian klasifikasi kemampuan poktan secara
berkelanjutan.
16. Administrasi BPK/BP3K
Administrasi kegiatan di BPK/BP3K digunakan
untuk mengintegrasikan segala sumberdaya penyelenggaraan penyuluhan pertanian
dan mamfasilitasi penyelenggaraan kegiatan-kegiatan dalam rangka mengoperasikan
kegiatan yang telah direncanakan.
17. Pengolahan database
Kegiatan pengolahan database penyuluhan
pertanian di kecamatan dilaksanakan melalui pemuktahiran data dan informasi
penyuluhan pertanian (data dan informasi tentang kelembagaan penyuluhan
pertanian, ketenagaan penyuluhan pertanian, kelembagaan petani dan materi
penyuluhan melalui SMIPP yang meliputi SIMLUHTAN dan Cyber Ekstension).
Pemuktahiran data dan informasi dilakukan oleh petugas admin yang telah
dilatih.
0 komentar:
Posting Komentar